KKN-PPM Kelurahan Pentojangan
Ampas sagu (Metroxylon sago) merupakan limbah yang
dihasilkan dari pengolahan sagu, kaya akan karbohidrat dan bahan organik
lainnya. ampas clanelod. Ampas yang dihasilkan dari proses extraksi ini sekitar
14% dari total berat basah batang sagu (Flach, 1997).
Ampas sagu merupakan limbah yang didapatkan pada proses pengolahan tepung
sagu, dimana dalam proses tersebut diperoleh tepung dan ampas sagu dalam
perbandingan 1 : 6 (rumalatu 1981).
jumlah limbah yang banyak tersebut, sampai saat ini belum dimanfaatkan sebagaimana
mestinya hanya dibiarkan menumpuk pada tempat - tempat pengolahan tepung sagu
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Kalaupun ada ternak yang memanfaatkannya, hanya ternak-ternak yang berada
di sekitar lokasi pengolahan tepung sagu, yang langsung mengkonsumsi di tempat
penumpukan ampas tanpa dikontrol.
Ampas Sagu di Luwu Raya cukup berlimpah karena Luwu Raya adalah salah daerah penghasil sagu. Melihat potensi tersebut maka mahasiswa KKN_PPM STIE Muhammadiyah Palopo mengadakan pelatihan pembuatan Ampas Sagu menjadi Pakan Ternak di Kelurahan Pentojongan. Sisa ampas sagu selain untuk pakan ternak bisa juga dibuat menjadi pupuk organik.